ABSTRAK
Logo Merupakan elemen penting
yang berfungsi sebagai identitas visual suatu entitas, mencerminkan nilai
filosofi, dan tujuan yang ingin disampaikan. Dalam kajian ini logo dianalisis dari
perspektif denotasi dan konotasi untuk memahami makna yang lebih dalam dari
simbol-simbol yang digunakan. Studi ini menggunakan metode analisis deskriptif
dengan pendekatan kualitatif, menumpulkan data dari studi literatur yang
kredibel. Logo PT. Pos Indonesia digunakan sebagai objek penelitian, dimana
elemen-elemen visual seperti burung merpati, bola dunia, dan penggunaan warna
dianalisis secara mendalam. Hasil analisisnya menunjukkan bahwa logo ini tidak
hanya menggambarkan identitas perusahaan tetapi juga menyampaikan nilai-nilai
seperti kecepatan, ketepatan, dan kepercayaan serta semangat, dinamisme, dan
energi yang tinggi.
PENDAHULUAN
Logo merupakan
suatu identitas terhadap suatu entitas yang mempunyai suatu kriteria khusus
tertentu seperti bentuk, filosofi dan warna. Kata logo sebenarnya diambil dari
kata logotype yang mulanya digunakan pada tahun 1910 sampai tahun 1840.
Memiliki arti sebuah tulisan yang dibentuk secara khusus dengan memanfaatkan
suatu teknik letttering atau menggunakan jenis huruf tertentu yang menarik.
Pada proses perkembangannya, logo dibuat dengan semakin kreatif lagi yang
menggabungkan beberapa elemen, seperti gambar dan sketsa. Logo adalah suatu
instrumen yang menggambarkan harga diri dimana seluruh nilainya bisa mewujudkan
citra yang baik dan mampu dipercaya. Suatu logo akan membuat masyarakat
mengingat dan mengenal suatu bentuk entitas tanpa harus membaca deskripsi
maupun penjelasan tentanf entitas tersebut.
Logo
menggambarkan sejauh mana kualitas yang dibuat simbol, seperti memiliki
pendekatan terhadap budaya perusahaan, penempatan beberapa posisi penting atau
aspirasi dari perusahaan. Logo yang bagus bisa membuat masyarakat mengingat dan
mengenalnya langsung tanpa harus melihat penjelasan lengkap tentanf apa yang
disimbolkan tersebut. Logo merupakan salah satu desain komunikasi visual.
Desain komunikasi visual sering disebut juga dengan desain grafis. Arti dari kedua
kata ini sama, yaitu suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan gambar
untuk menyampaikan sebuah informasi atau sebuah pesan dengan cara seefektif
mungkin. Arti lain dari desain komunikasi visual adalah seni rupa terapan yang
menggunakan ungkapan kreatif dan berbasis komunikatif dan informatif, yang
disampaikan oleh masyarakat dengan bahasa persuasif secara visual dengan
mengolah elemen desain grafis yang berupa bentuk, gambar, huruf, warna, dan
layout, sehingga informasi atau pesan yang ingin disampaikan bisa diterima
dengan baik oleh masyarakat di luar sana.
logo juga
merupakan simbol visual yang memiliki bentuk dari nilai strategis perusahaan
tertentu. Maka dari itulah logo termasuk dari sekian banyak desain komunikasi
visual lainnya. Karena desain komunikatif visual apapun itu bisa dikatakan
memiliki peranan penting sebagai bentuk komunikasi, maka bisa dikatakan logo
juga memainkan peran yang sangat penting dalam menciptakan persepsi yang
melekat tentang suatu merek atau perusahaan terhadap seorang konsumen.
Denotasi sering
diartikan sebagai makna harfiah atau “makna sesungguhnya” dari suatu kata atau tanda,
dan terkadang juga dianggap sebagai referensi atau acuan dari suatu objek atau
konsep. Secara umum, proses signifikasi yang terkait dengan denotasi ini
berfokus pada penggunaan bahasa yang sesuai dengan apa yang secara konkret
diwakilkan oleh kata tersebut (Maria, 2020). Dalam pandangan semiologi Roland
Barthes, denotasi dipandang sebagai sistem signifikasi tingkat pertama. Dalam
konteks ini denotasi lebih dikaitkan dengan pengertian tertutup atau terbatas dari
suatu makna.
Konotasi
merupakan istilah yang digunakan Barthes untuk menggambarkan tingkatan kedua dalam
sistem signifikasi. Pada tingkat ini, terjadi interaksi antara tanda dengan
perasaan dan emosi dari penikmat (audience), serta nilai-nilai budaya yang ada
(Wati et al., 2022). Konotasi memiliki makna yang bersifat subyektif atau inter
subyektif, artinya makna ini dapat bervariasi antara individu yang berbeda.
Konotasi berfungsi untuk mengungkapkan dan memberikan pembenaran bagi
nilai-nilai dominan yang berlaku dalam suatu periode tertentu. “Konotasi” berasal
dari bahasa Latin, yaitu “connotare”, yang berarti “menjadi tanda” dan
mengarah pada makna-makna kultural yang berbeda dengan makna denotasi atau
bentuk-bentuk lain dari komunikasi. Makna konotasi terdiri dari gabungan makna
denotasi dengan segala gambaran, ingatan dan perasaan yang muncul ketika indera
kita berinteraksi dengan tanda tersebut. Dengan demikian, denotasi mengacu pada
deskripsi tanda terhadap objek secara eksplisit, sedangkan konotasi lebih
menekankan bagaimana tanda tersebut digambarkan dalam aspek perasaan, emosi,
serta nilai-nilai budaya dan ideologi.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis deskriptif. Data ini
dikumpulkan melalui studi literatur yang tersedia di internet, khususnya dari
sumber-sumber yang kredibel seperti artikel akademik, situs web resmi Pos Indonesia,
dan publikasi terkait desain grafis. Pencarian artikel dilakukan dengan
menggunakan Google untuk mencari sumber-sumber yang terpercaya yang menyediakan
wawasan mengenai sejarah, evolusi, dan analisis visual logo Pos Indonesia.
Fokus penelitian adalah pada sumber yang memberikan penjelasan mendalam tentang
aspek-aspek visual dan simbolik dari logo tersebut.
Analisis data
dilakukan dengan cara mengidentifikasi elemen-elemen pada desain Pos Indonesia
seperti dari bentuk, warna dan simbol-simbolnya. Elemen ini dianalisis menggunakan
makna denotatif dan konotatif untuk mencerminkan nilai-nilai dan identitas dari
Pos Indonesia. Informasi yang telah diperoleh lalu digabungkan untuk memberikan
gambaran tentang simbolisme dan penerimaan logo Pos Indonesia di mata publik.
ANALISIS LOGO
Denotasi
Logo Pos Indonesia
secara denotasi menampilkan gambar burung merpati yang sedang terbang diatas
garis garis horizontal. Burung merpati ini memiliki sayap yang terbentang luas dan
proporsi burung yang lebih memanjang dan mengecil di ujungnya, ukuran burung
lebih besar dibandingkan bola dunia, warna jingga digunakan pada logo tersebut. POS INDONESIA adalah nama perusahaan dengan identitas negara, berada di bawah gambar burung
dan bola dunia.
Konotasi
Pada logo
PT. Pos Indonesia, burung merpati pos yang siap terbang mengelilingi dunia berjalan semakin cepat yang divisualkan dengan sayap bergaris-garis horizontal
dan proporsi burung yang memanjang lalu mengecil di ujungnya, usaha untuk
memvisualisasikan kecepatan. Menurut Barthes, garis-garis horizontal di
belakang burung merpati, bisa diinterpretasikan sebagai tanda dari sistem
distribusi yang terorganisir dengan baik. Gerakan terbang burung merpati itu
bisa menandakan mobilitas dan jangkauan yang artinya Pos Indonesia mampu menjangkau
seluruh wilayah dengan cepat dan efektif. Ukuran burung lebih besar
dibandingkan bola dunia, sehingga dapat terbaca bahwa burung dapat menguasai dunia. Warna jingga pada logo
digunakan untuk menandakan sesuatu yang penting, seperti pada burung merpati,
bola dunia yang memiliki garis-garis jingga memberikan konotasi semangat,
dinamisme dan energi.
POS INDONESIA, menggunakan tipografi dengan tulisan bold. Pos Indonesia adalah nama perusahaan dengan identitas negara, posisinya berada di bawah gambar burung dan bola dunia, disini terbaca bahwa yang utama adalah profesionalitas dibidang usaha.
Berikut adalah penjabaran simbol
pada logo beserta maknanya:
- Simbol Burung Merpati dalam posisi terbang dengan pandangan lurus ke depan, lima garis sayap yang berbentuk garis-garis kecepatan, memiliki arti/makna bahwa Perusahaan dalam menjalankan usahanya mengutamakan pada kecepatan, ketepatan, dan terpercaya.
- Simbol Bola Dunia melambangkan peran Perusahaan sebagai penyelenggara layanan yang mampu menjadi sarana komunikasi dalam lingkup Nasional maupun Internasional.
- Tipe tulisan “ POS INDONESIA” dengan huruf Futura Extra Bold memberikan ciri khas sebagai Perusahaan kelas dunia.
- Warna Logo menggunakan warna korporat yaitu warna Pos Orange dan Abu-abu
- Warna Pos Orange mengandung arti/makna dinamis dan cepat.
- Warna Abu-abu yang merupakan warna natural mengandung arti/makna modern dari sisi pendekatan bisnis.
Berikut adalah penjabaran warna
yang digunakan pada logo:
a. Ketentuan warna untuk media
cetak yaitu,
- Pantone 165C atau 165U untuk warna khusus pos orange.
- Pantone, 7540 C atau 7540U untuk warna khusus abu-abu.
- C = 0, M= 65, Y = 100, K = 0 untuk warna process pos orange.
- C = 0, M= 0, Y = 0, K = 70 untuk warna process pos orange.
b. Ketentuan warna untuk media
elektronik yaitu,
- R = 230, G=112, B = 21 untuk warna pos orange.
- R = 76, G = 76, B = 76 untuk warna abu-abu.
KESIMPULAN
Penelitian ini mengungkapkan
bahwa logo berfungsi lebih dari sekedar simbol identitas, ia juga merupakan
alat komunikasi yang menyampaikan nilai-nilai dan aspirasi perusahaan kepada
publik. Melalui analisis denotatif dan konotatif, ditemukan bahwa logo PT. Pos
Indonesia menggunakan simbol burung merpati yang terbang dan bola dunia untuk
menggambarkan kecepatan, ketepatan, dan jangkauan internasional. Warna jingga
pada logo menambahkan makna semangat dan dinamisme, sementara tipografi tebal
menunjukkan profesionalisme. Elemen-elemen ini secara kolektif membentuk citra
perusahaan yang dapat dipercaya dan diingat oleh masyarakat tanpa memerlukan
penjelasan lebih lanjut. Penelitian ini menegaskan pentingnya desain komunikasi
visual dalam membentuk persepsi dan citra merek di mata konsumen.
No comments:
Post a Comment