Friday, June 21, 2024

Analisis Logo Lama Pos Indonesia

 



ABSTRAK

    Logo Merupakan elemen penting yang berfungsi sebagai identitas visual suatu entitas, mencerminkan nilai filosofi, dan tujuan yang ingin disampaikan. Dalam kajian ini logo dianalisis dari perspektif denotasi dan konotasi untuk memahami makna yang lebih dalam dari simbol-simbol yang digunakan. Studi ini menggunakan metode analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif, menumpulkan data dari studi literatur yang kredibel. Logo PT. Pos Indonesia digunakan sebagai objek penelitian, dimana elemen-elemen visual seperti burung merpati, bola dunia, dan penggunaan warna dianalisis secara mendalam. Hasil analisisnya menunjukkan bahwa logo ini tidak hanya menggambarkan identitas perusahaan tetapi juga menyampaikan nilai-nilai seperti kecepatan, ketepatan, dan kepercayaan serta semangat, dinamisme, dan energi yang tinggi.

PENDAHULUAN

Logo merupakan suatu identitas terhadap suatu entitas yang mempunyai suatu kriteria khusus tertentu seperti bentuk, filosofi dan warna. Kata logo sebenarnya diambil dari kata logotype yang mulanya digunakan pada tahun 1910 sampai tahun 1840. Memiliki arti sebuah tulisan yang dibentuk secara khusus dengan memanfaatkan suatu teknik letttering atau menggunakan jenis huruf tertentu yang menarik. Pada proses perkembangannya, logo dibuat dengan semakin kreatif lagi yang menggabungkan beberapa elemen, seperti gambar dan sketsa. Logo adalah suatu instrumen yang menggambarkan harga diri dimana seluruh nilainya bisa mewujudkan citra yang baik dan mampu dipercaya. Suatu logo akan membuat masyarakat mengingat dan mengenal suatu bentuk entitas tanpa harus membaca deskripsi maupun penjelasan tentanf entitas tersebut.

Logo menggambarkan sejauh mana kualitas yang dibuat simbol, seperti memiliki pendekatan terhadap budaya perusahaan, penempatan beberapa posisi penting atau aspirasi dari perusahaan. Logo yang bagus bisa membuat masyarakat mengingat dan mengenalnya langsung tanpa harus melihat penjelasan lengkap tentanf apa yang disimbolkan tersebut. Logo merupakan salah satu desain komunikasi visual. Desain komunikasi visual sering disebut juga dengan desain grafis. Arti dari kedua kata ini sama, yaitu suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan gambar untuk menyampaikan sebuah informasi atau sebuah pesan dengan cara seefektif mungkin. Arti lain dari desain komunikasi visual adalah seni rupa terapan yang menggunakan ungkapan kreatif dan berbasis komunikatif dan informatif, yang disampaikan oleh masyarakat dengan bahasa persuasif secara visual dengan mengolah elemen desain grafis yang berupa bentuk, gambar, huruf, warna, dan layout, sehingga informasi atau pesan yang ingin disampaikan bisa diterima dengan baik oleh masyarakat di luar sana.

logo juga merupakan simbol visual yang memiliki bentuk dari nilai strategis perusahaan tertentu. Maka dari itulah logo termasuk dari sekian banyak desain komunikasi visual lainnya. Karena desain komunikatif visual apapun itu bisa dikatakan memiliki peranan penting sebagai bentuk komunikasi, maka bisa dikatakan logo juga memainkan peran yang sangat penting dalam menciptakan persepsi yang melekat tentang suatu merek atau perusahaan terhadap seorang konsumen.

Denotasi sering diartikan sebagai makna harfiah atau “makna sesungguhnya” dari suatu kata atau tanda, dan terkadang juga dianggap sebagai referensi atau acuan dari suatu objek atau konsep. Secara umum, proses signifikasi yang terkait dengan denotasi ini berfokus pada penggunaan bahasa yang sesuai dengan apa yang secara konkret diwakilkan oleh kata tersebut (Maria, 2020). Dalam pandangan semiologi Roland Barthes, denotasi dipandang sebagai sistem signifikasi tingkat pertama. Dalam konteks ini denotasi lebih dikaitkan dengan pengertian tertutup atau terbatas dari suatu makna.

Konotasi merupakan istilah yang digunakan Barthes untuk menggambarkan tingkatan kedua dalam sistem signifikasi. Pada tingkat ini, terjadi interaksi antara tanda dengan perasaan dan emosi dari penikmat (audience), serta nilai-nilai budaya yang ada (Wati et al., 2022). Konotasi memiliki makna yang bersifat subyektif atau inter subyektif, artinya makna ini dapat bervariasi antara individu yang berbeda. Konotasi berfungsi untuk mengungkapkan dan memberikan pembenaran bagi nilai-nilai dominan yang berlaku dalam suatu periode tertentu. “Konotasi” berasal dari bahasa Latin, yaitu “connotare”, yang berarti “menjadi tanda” dan mengarah pada makna-makna kultural yang berbeda dengan makna denotasi atau bentuk-bentuk lain dari komunikasi. Makna konotasi terdiri dari gabungan makna denotasi dengan segala gambaran, ingatan dan perasaan yang muncul ketika indera kita berinteraksi dengan tanda tersebut. Dengan demikian, denotasi mengacu pada deskripsi tanda terhadap objek secara eksplisit, sedangkan konotasi lebih menekankan bagaimana tanda tersebut digambarkan dalam aspek perasaan, emosi, serta nilai-nilai budaya dan ideologi.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis deskriptif. Data ini dikumpulkan melalui studi literatur yang tersedia di internet, khususnya dari sumber-sumber yang kredibel seperti artikel akademik, situs web resmi Pos Indonesia, dan publikasi terkait desain grafis. Pencarian artikel dilakukan dengan menggunakan Google untuk mencari sumber-sumber yang terpercaya yang menyediakan wawasan mengenai sejarah, evolusi, dan analisis visual logo Pos Indonesia. Fokus penelitian adalah pada sumber yang memberikan penjelasan mendalam tentang aspek-aspek visual dan simbolik dari logo tersebut.

Analisis data dilakukan dengan cara mengidentifikasi elemen-elemen pada desain Pos Indonesia seperti dari bentuk, warna dan simbol-simbolnya. Elemen ini dianalisis menggunakan makna denotatif dan konotatif untuk mencerminkan nilai-nilai dan identitas dari Pos Indonesia. Informasi yang telah diperoleh lalu digabungkan untuk memberikan gambaran tentang simbolisme dan penerimaan logo Pos Indonesia di mata publik.

ANALISIS LOGO

Denotasi

Logo Pos Indonesia secara denotasi menampilkan gambar burung merpati yang sedang terbang diatas garis garis horizontal. Burung merpati ini memiliki sayap yang terbentang luas dan proporsi burung yang lebih memanjang dan mengecil di ujungnya, ukuran burung lebih besar dibandingkan bola dunia, warna jingga digunakan pada logo tersebut. POS INDONESIA adalah nama perusahaan dengan identitas negara, berada di bawah gambar burung dan bola dunia.

Konotasi

Pada logo PT. Pos Indonesia, burung merpati pos yang siap terbang mengelilingi dunia berjalan semakin cepat yang divisualkan dengan sayap bergaris-garis horizontal dan proporsi burung yang memanjang lalu mengecil di ujungnya, usaha untuk memvisualisasikan kecepatan. Menurut Barthes, garis-garis horizontal di belakang burung merpati, bisa diinterpretasikan sebagai tanda dari sistem distribusi yang terorganisir dengan baik. Gerakan terbang burung merpati itu bisa menandakan mobilitas dan jangkauan yang artinya Pos Indonesia mampu menjangkau seluruh wilayah dengan cepat dan efektif. Ukuran burung lebih besar dibandingkan bola dunia, sehingga dapat terbaca bahwa burung dapat menguasai dunia. Warna jingga pada logo digunakan untuk menandakan sesuatu yang penting, seperti pada burung merpati, bola dunia yang memiliki garis-garis jingga memberikan konotasi semangat, dinamisme dan energi.

POS INDONESIA, menggunakan tipografi dengan tulisan bold. Pos Indonesia adalah nama perusahaan dengan identitas negara, posisinya berada di bawah gambar burung dan bola dunia, disini terbaca bahwa yang utama adalah profesionalitas dibidang usaha.

Berikut adalah penjabaran simbol pada logo beserta maknanya:

  • Simbol Burung Merpati dalam posisi terbang dengan pandangan lurus ke depan, lima garis sayap yang berbentuk garis-garis kecepatan, memiliki arti/makna bahwa Perusahaan dalam menjalankan usahanya mengutamakan pada kecepatan, ketepatan, dan terpercaya.
  • Simbol Bola Dunia melambangkan peran Perusahaan sebagai penyelenggara layanan yang mampu menjadi sarana komunikasi dalam lingkup Nasional maupun Internasional.
  • Tipe tulisan “ POS INDONESIA” dengan huruf Futura Extra Bold memberikan ciri khas sebagai Perusahaan kelas dunia.
  • Warna Logo menggunakan warna korporat yaitu warna Pos Orange dan Abu-abu
  • Warna Pos Orange mengandung arti/makna dinamis dan cepat.
  • Warna Abu-abu yang merupakan warna natural mengandung arti/makna modern dari sisi pendekatan bisnis.

Berikut adalah penjabaran warna yang digunakan pada logo:

a. Ketentuan warna untuk media cetak yaitu,

  • Pantone 165C atau 165U untuk warna khusus pos orange.
  • Pantone, 7540 C atau 7540U untuk warna khusus abu-abu.
  • C = 0, M= 65, Y = 100, K = 0 untuk warna process pos orange.
  • C = 0, M= 0, Y = 0, K = 70 untuk warna process pos orange.

b. Ketentuan warna untuk media elektronik yaitu,

  • R = 230, G=112, B = 21 untuk warna pos orange.
  • R = 76, G = 76, B = 76 untuk warna abu-abu.

KESIMPULAN

Penelitian ini mengungkapkan bahwa logo berfungsi lebih dari sekedar simbol identitas, ia juga merupakan alat komunikasi yang menyampaikan nilai-nilai dan aspirasi perusahaan kepada publik. Melalui analisis denotatif dan konotatif, ditemukan bahwa logo PT. Pos Indonesia menggunakan simbol burung merpati yang terbang dan bola dunia untuk menggambarkan kecepatan, ketepatan, dan jangkauan internasional. Warna jingga pada logo menambahkan makna semangat dan dinamisme, sementara tipografi tebal menunjukkan profesionalisme. Elemen-elemen ini secara kolektif membentuk citra perusahaan yang dapat dipercaya dan diingat oleh masyarakat tanpa memerlukan penjelasan lebih lanjut. Penelitian ini menegaskan pentingnya desain komunikasi visual dalam membentuk persepsi dan citra merek di mata konsumen.

No comments:

Post a Comment

Analisis Logo Lama Pos Indonesia

  ABSTRAK      Logo Merupakan elemen penting yang berfungsi sebagai identitas visual suatu entitas, mencerminkan nilai filosofi, dan tujua...